Setiap manusia tidak luput dari dosa, baik yang disengaja maupun tidak. Namun, Allah memberikan banyak kesempatan kepada hamba-Nya untuk menghapus dosa melalui berbagai amalan. Terdapat beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk ikhtiar dalam melebur dosa.
Taubat nasuha adalah jalan utama untuk menghapus dosa. Taubat yang benar harus disertai penyesalan yang mendalam, berjanji untuk tidak mengulangi, dan memperbaiki diri. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an:
Dalil dari Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.”
(QS. At-Tahrim: 8)
Dalil dari Hadits:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Setiap anak Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.”
(HR. Tirmidzi)
Salah satu amalan yang dapat melebur dosa adalah sholat Baik sholat wajib maupun sunnah, seperti sholat Dhuha, sholat Tahajud, dan sholat sunnah lainnya. Sholat sunnah menjadi sarana pendekatan diri kepada Allah dan permohonan ampunan atas dosa-dosa.
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الدِّمَشْقِيَّانِ قَالَا حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ ثَابِتِ بْنِ ثَوْبَانَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ مَكْحُولٍ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ أَنَّ أَبَا فَاطِمَةَ حَدَّثَهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ أَسْتَقِيمُ عَلَيْهِ وَأَعْمَلُهُ قَالَ عَلَيْكَ بِالسُّجُودِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ بِهَا عَنْكَ خَطِيئَةً. (رواه ابن ماجة)
“Telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Ammar dan ‘Abdurrahman bin Ibrahim Ad Dimasyqiyani keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahman bin Tsabit bin Tsauban dari Bapaknya dari Makhul dari Katsir min Murrah bahwa Abu Fathimah menceritakan kepadanya, ia berkata, “Aku berkata, “Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang aku bisa istiqamah dan mampu melaksanakannya, beliau bersabda: Sujudlah kepada Allah, sebab tidaklah engkau sujud kepada-Nya sekali saja, kecuali dengannya Allah akan mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan darimu.” (HR. Ibnu Majah)
Memperbanyak istighfar (memohon ampunan kepada Allah) adalah amalan pelebur dosa yang sangat efektif. Rasulullah SAW pun dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, meskipun beliau seorang yang ma’shum (terjaga dari dosa).
Dalam Surat Annisa ayat 110 Allah Swt Berfirman
وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Amalan puasa sunnah, seperti puasa Ayyamul Bidh (puasa pada hari-hari putih, yaitu tanggal 13, 14, 15 setiap bulan Hijriyah), Puasa Asyuro, Puasa Arafah sebagai salah satu cara menghapus dosa. Puasa menjadi sarana untuk mengendalikan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah.
Sedekah adalah amalan yang memiliki keutamaan besar dalam Islam, dengan sedekah dapat membersihkan harta dan jiwa, serta melebur dosa-dosa. Bahkan, dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa sedekah dapat memadamkan murka Allah dan menjadi pelindung dari api neraka.
وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ
“Sedekah itu dapat menghapus dosa sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)
Memaafkan kesalahan orang lain adalah amalan yang sangat dianjurkan, karena dengan memaafkan, Allah juga akan mengampuni dosa-dosa kita. Mendoakan kebaikan untuk orang lain, termasuk yang pernah berbuat salah, juga menjadi salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah.
وَلَا يَأْتَلِ أُولُو الْفَضْلِ مِنْكُمْ وَالسَّعَةِ أَنْ يُؤْتُوا أُولِي الْقُرْبَى وَالْمَسَاكِينَ وَالْمُهَاجِرِينَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema’afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nuur: 22)
Membaca Al-Qur’an merupakan amalan yang dapat melebur dosa. Setiap huruf yang dibaca akan mendatangkan pahala, dan Allah akan memberikan rahmat-Nya kepada hamba yang senantiasa dekat dengan Al-Qur’an. Pahala itulah yang nantinya akan meleburkan dosa kita.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بن مسعود رضى الله عنه قَالَ : تَعَلَّمُوا هَذَا الْقُرْآنَ ، فَإِنَّكُمْ تُؤْجَرُونَ بِتِلاَوَتِهِ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِنِّى لاَ أَقُولُ بِ الم وَلَكِنْ بِأَلِفٍ وَلاَمٍ وَمِيمٍ بِكُلِّ حَرْفٍ عَشْرُ حَسَنَاتٍ.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Pelajarilah Al Quran ini, karena sesungguhnya kalian diganjar dengan membacanya setiap hurufnya 10 kebaikan, aku tidak mengatakan itu untuk الم , akan tetapi untuk untuk Alif, Laam, Miim, setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (Atsar riwayat Ad Darimy dan disebutkan di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 660).
Menuntut ilmu termasuk dalam amalan yang dapat menghapus dosa. Ilmu yang bermanfaat akan menjadi amal jariyah yang terus mengalir pahalanya, sekaligus menjadi pelebur kesalahan-kesalahan yang dilakukan.
وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Haji dan Umroh meruakan ibadah yang dapat menghapus dosa sebagaimana dalil-dalil dibawah ini
مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Barangsiapa menunaikan ibadah haji lalu dia tidak melakukan rafats (perkataan atau perbuatan yang tidak seronok ) dan tidak melakukan perbuatan fasiq, maka dia kembali (suci) sebagaimana hari dilahirkan oleh ibunya.(HR. Bukhori dan Muslim)
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)