Umroh merupakan ibadah suci yang membawa umat Islam kembali ke jejak Rasulullah SAW, merupakan perjalanan spiritual yang penuh makna. Untuk menunaikan ibadah ini dengan sempurna dan meraih keberkahan yang maksimal, penting bagi kita untuk memahami tata cara umroh sesuai dengan sunnah Nabi Saw.
Dengan mengacu pada sumber-sumber yang kredibel, kita berharap dapat menyajikan panduan yang komprehensif dan mudah dipahami bagi setiap calon jamaah umrah.
Sebelum tatacara kita bahas, baiknya kita ketahui dahuli syarat-syarat umroh, berikut syaratnya:
Terdapat beberapa Rukun saat menjalankan ibadah Umroh, dan Rukun umroh ini wajib dipenuhi, antara lain:
Landasan utama dalam menjalankan ibadah umrah adalah niat yang tulus dan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Niat ini harus diucapkan dengan lisan Arab yang benar dan dihatikan dengan sungguh-sungguh. Niat umrah diucapkan ketika memasuki miqat.
Saat Niat diikrarkan, jamaah harus mengenakan pakaian ihrom. Selama berihram, terdapat sejumlah larangan yang harus dipatuhi, seperti memotong rambut, kuku, atau bulu tubuh. Selain itu, umat Islam yang sedang ihram juga dilarang melakukan hubungan suami istri, berburu, dan berbagai aktivitas yang dapat merusak kesucian ihram.
Pakaian Ihrom bagi perempuan dan laki-laki berbeda, bagi laki-laki menggunakan kain putih dan tidak ada jahitan, dan tidak memakai celana dalam, sedangkan bagi perempuan tidak bercadar dan asal menutup aurot dengan benar.
Thawaf merupakan salah satu rukun umrah yang dilakukan dengan mengitari Ka’bah sebanyak tujuh kali. Saat thawaf, jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah, takbir, tahlil, dan zikir lainnya. Muhammadiyah menganjurkan agar thawaf dilakukan dengan tertib dan khusyuk, tanpa tergesa-gesa.
Sa’i adalah kegiatan berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Amalan ini mengisahkan perjuangan Hajar dan Ismail dalam mencari air di padang pasir Mekkah. Rumaysho menjelaskan bahwa sa’i memiliki keutamaan yang besar dan dapat menghapus dosa-dosa.
Umroh diakhiri tahallul dengan mencukur rambut dan merupakan tanda berakhirnya ibadah umrah. Setelah melakukan cukur rambut, jamaah umrah sudah diperbolehkan untuk kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang selama ihram. Jamaah bisa melakukan Halq (Mencukur keseluruhan rambut), Qashr atau Taqshir (Mencukur / memendekkan rambut dari beberapa sisis).
Selain rukun dan wajib, terdapat sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan dilakukan selama umrah. Di antaranya adalah memperbanyak doa, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan menjalin silaturahmi dengan sesama jamaah. Jamaah ditekankan pentingnya memanfaatkan waktu di tanah suci untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan.
Melaksanakan ibadah umrah sesuai sunnah Nabi merupakan dambaan setiap muslim. Dengan memahami tata cara umrah yang benar dan mengamalkannya dengan sungguh-sungguh, kita berharap dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Semoga panduan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para calon jamaah umrah.
Secara Umum, tata cara umroh untuk laki-laki dan perempuan sama, yang membedakan adalah pakaian Ihromnya.
2 Komentar
My spouse and I absolutely love your blog and find nearly all of your
post’s to be what precisely I’m looking for. Do you offer guest writers to write content available
for you? I wouldn’t mind producing a post or elaborating
on many of the subjects you write about here.
Again, awesome site!
where are you from?