Ziarah ke tanah suci, baik haji maupun umroh, tentu menjadi impian setiap orang mukmin di manapun ia berada. Hanya terkadang, tidak semua orang berani mewujudkan impian tersebut. Banyak orang kalau ditanya, apakah mau umroh? Jawabnya mungkin sebagian besar iya. Tetapi ketika ditanya kapan mau umrohnya? Tidak sedikit yang tak bisa menjawabnya. Atau mungkin jawabnya, nunggu panggilan.
Padahal sebetulnya, panggilan itu sudah diserukan sejak zaman Nabi Ibrahim. Ketika Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyerukan panggilan ke tanah suci, seperti yang tertulis dalam Qur’an surat Ibrahim : 27 yang berbunyi:
وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ
Artinya: (Wahai Ibrahim, serulah manusia untuk (mengerjakan) haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh.
Ayat itu adalah bukti panggilan resmi bahwa Allah telah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyerukan panggilan ke Tanah Suci, dan Nabi Ibrahimpun telah melaksanakan panggilan itu. Maka secara otomatis orang-orang muslim yang hidup setelah itu sampai sekarang ini, panggilan itu masih berlaku. Hanya saja, orang tidak merasakan panggilan itu. Tidak merasa dipanggil. Dan tidak memiliki keterpanggilan. Inilah masalahnya.
Lanjutkan membaca tulisan ini kalau anda ingin ke Tanah suci.
Banyak orang tak kunjung sampai di Tanah suci bukan karena ia tidak mampu. Tetapi kebanyakan orang tidak kunjung sampai ke Tanah Suci itu karena dia tidak melakukan apa-apa untuk memenuhi panggilan Allah ke tanah suci.
Mungkin niat ada. Tetapi tekat yang tidak ada. Sudah punya niat. Tetapi hanya berupa niat saja. Tidak ada gerakan apa-apa untuk mewujudkan niat itu menjadi sesuatu amalan yang nyata.
Kalau anda serius ingin ke Tanah suci, minimal lakukanlah hal-hal berikut ini supaya impian anda ke tanah suci segera terwujud.
1. Miliki Niat dan tekad yang sangat kuat
Kata sebuah hadits yang sangat familiar dan anda pasti sudah pernah mendengar adalah “amal itu tergantung kepada niatnya.” Dalam kalimat lain, anda akan mendapatkan seperti yang anda niatkan. Sebagai seorang muslim tentu kita harus memiliki niatan memenuhi panggilan ke Tanah suci. Baik itu haji maupun umroh.
Niat ini harus disertai tekad yang sangat kuat. Tidak boleh goyah sedikitpun. Niat ini adalah sebuah pondasi dasar yang harus kuat terlebih dahulu. Sebelum nanti menerima beban bangunan di atasnya.
Contoh niat yang kurang kuat bisa seperti ini. Awalnya anda berniat untuk berangkat umroh kalau memiliki cukup uang untuk berangkat. Lalu ketika ALlah sudah cukupkan, niat awal yang kurang kuat tadi, bisa dibelokkan kebutuhan lain yang sepintas lebih urgent. Misalnya sudah ada uang justru digunakan untuk beli mobil dengan dalih butuh mobil untuk operasional harian. Itu contoh niat yang kurang kuat. Mudah dibelokkan di kemudian hari.
Atau dalam kasus lain, anda sudah berniatmengumpulkan uang untuk berangkat umroh. Lalu ditengah upaya tersebut, saat anda ada uang, muncul godaan sebuah peluang bisnis yang menggiurkan. Dan uang yang sudah terkumpul itupun akhirnya anda putar dulu untuk bisnis tersebut. Dengan harapan uang akan menghasilkan laba yang cukup untuk umroh. Kasus seperti ini biasanya sering membuat orang gagal atau tertunda ke Tanah suci.
2. Jadikan Umroh sebagai kebutuhan
Menjadikan umroh sebagai sebuah kebutuhan adalah cara memacu alam bawah sadar kita untuk bergerak berupaya mewujudkan harapan agar bisa berangkat umroh. Karena manusia punya insting untuk memenuhi kebutuhannya. Contohnya, Makan. Karena makan merupakan kebutuhan, maka secara terprogram manusia otomatis berusaha mencari cara supaya bisa makan.
Ketika kita sudah menjadikan umroh sebagai sebuah kebutuhan. Maka otak dan seluruh jiwa raga kita akan begerak bagaimana caranya memenuhi kebutuhan itu. Salah satunya dengan berdoa sungguh-sungguh.
3. Berdoa
Berdoalah kepada Allah meminta kepada-Nya agar bisa umroh. Allah punya seribu satu cara untuk membuat orang bisa umroh maupun haji. Allah Subhanahu wa ta’ala yang memerintahkan kita untuk berdo’a kepadanya, dan Allah pula yang berjanji akan mengabulkan do’a-do’a kita. Maka jadikan do’a ini sebagai senjata utama.
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ
Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
4. Langkah Nyata
Setelah kita berdo’a kepada Allah memohon supaya diberi kemampuan untuk umroh maupun haji. Selanjutnya adalah melangkah secara nyata. Langkah nyata yang paling sederhana bisa berupa membuat paspor, menabung, maupun bekerja lebih giat yang diniatkan untuk memenuhi panggilan Allah.
Dan bicara soal langkah ini, ternyata jika anda mendekat kepada Allah dengan cara berjalan, maka Allah akan mendekati anda dengan cara berlari. itulah kenapa banyak jamaah umroh itu yang bisa berangkat umroh lebih cepat dari perkiraan hitungan matematisnya. Misalnya ketika seseorang menabung dengan perhitungan 5 tahun bisa berangkat umroh, ternyata faktanya cukup 2 tahun atau mungkin malah satu tahun sudah bisa berangkat umroh.
Dari Anas bin Mālik dan Abu Hurairah -raḍiyallāhu ‘anhumā- dari Nabi -ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana yang diriwayatkan dari Tuhannya -‘Azza wa Jalla-, Dia berfirman, “Jika seorang hamba mendekati-Ku sejengkal, niscaya Aku mendekatinya satu hasta. Jika dia mendekati-Ku satu hasta, niscaya Aku mendekatinya satu depa. Jika dia mendatangi-Ku dengan berjalan kaki, niscaya Aku mendatanginya dengan berlari kecil.”
Maka dengan mengucap Bismillah, melangkahlah, Daftarkan diri anda di @umrahufuk
Oleh : Nadia (Tour Leader @Umrahufuk)
INFO UMROH DENGAN PENDAMPINGAN LEBIH ISTIMEWA: