Hikmah Adanya Syariat Ibadah Haji

Haji dalam Islam adalah perkara yang wajib bagi yang mampu, karena Haji merupakan rukun Islam. Sebagaimana Firman Allah Swt:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imron: 97).

waktu disyariatkan Haji pada tahun ke sembilan setelah Fathul Makkah.

Adapun hikmah adanya syariat Haji adalah

• Pengakuan Keesaan Allah (Tauhid): Melalui ibadah haji, seorang Muslim memanifestasikan tauhid dengan mengakui bahwa hanya Allah yang berhak disembah, dan ia menjalankan semua ritual haji sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya.
• Penyucian Diri dari Dosa: Haji memberikan kesempatan kepada seorang Muslim untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, memperbarui komitmen ketaatan kepada Allah.
• Pembentukan Karakter Taat dan Sabar: Proses haji penuh dengan pengorbanan fisik dan mental, yang mengajarkan kesabaran, ketabahan, dan ketundukan kepada perintah Allah.
• Persatuan Umat Islam: Pelaksanaan haji mengajarkan pentingnya ukhuwah Islamiyah, di mana umat Islam dari berbagai bangsa dan negara berkumpul dengan satu tujuan, menyembah Allah.
• Mengingat Kematian: Mengenakan ihram mengingatkan seorang Muslim akan kematian, karena ihram menyerupai kain kafan. Hal ini membuat kita terus mempersiapkan diri menghadapi hari akhir.
• Peningkatan Ketaqwaan: Setiap rangkaian ibadah haji, seperti thawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah, memerintahkan seorang Muslim untuk berserah diri sepenuhnya kepada Allah, sehingga ia dapat meningkatkan ketaqwaan dan keikhlasannya.
• Kesederhanaan dan Kesetaraan: Ihram mengajarkan nilai kesederhanaan dan kesetaraan, di mana setiap Muslim, baik kaya maupun miskin, mengenakan pakaian yang sama dan tidak ada perbedaan derajat di hadapan Allah.